CERPEN

KADO SPESIAL BUAT RARA 


 Angin malam sepoi – sepoi berhembus menerpa gadis berwajah mungil, Rara nama panggilan manisnya. Jendela kamarnya dibiarkan terbuka, sehingga dia bisa merasakan hembusan angin malam ketika dia menatap langit yang penuh dengan bintang sedang menemani sang rembulan, seolah – olah sengaja menyambut Rara di malam spesialnya. 

     Wajah cantik Rara yang penuh senyum menggambarkan kebahagiaan. Malam itu dia tidak bisa tidur. Sering kali dia menengok ke arah jam dinding, seperti ada yang sedang dia tunggu. Terkadang Rara terlihat tersenyum sendiri sambil membolak – balikkan badan di atas tempat tidurnya, hingga begitu mengantuknya dia pun tertidur lelap. BACA SELENGKAPNYA


KASIH SAYANG IBU TIRI
Eh, Mil, Aku dengar ayahmu sudah menikah lagi ya. Berarti kamu punya ibu baru dong, ibu tiri.” Kata Tiara, teman sekelas Mila mempertegas ucapannya. “ Iya, benar. Memangnya kenapa kalau aku punya ibu baru ?” jawab Mila. “ Oh, nggak, nggak apa – apa kok. Aku hanya pingin bilang kalau ibu tiri itu biasanya jahat lo, nggak sayang pada kita. Hanya ingin menguasai harta ayah kita saja.” Lanjut Tiara. “ Ah, masak. Kayaknya orangnya baik deh. “ kata Mila membela ibu tirinya. “ Coba saja buktikan sendiri kalau tidak percaya,” lanjut Tiara meyakinkan Mila.

                Mila adalah gadis remaja yang tinggal berdua bersama ayahnya saja. Setahun yang lalu ibu kandungnya meninggal karena suatu penyakit. Mila sebenarnya anak yang baik.Tapi karena terkena pengaruh omongan dari teman – temannya, sikapnya menjadi berubah. Padahal ibu tirinya adalah orang yang baik. Penuh kasih sayang terhadap keluarga.


MAAFKAN AKU IBU
Murni adalah seorang anak perempuan yang cantik dengan rambut panjang lurus sebahu. Dia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah kecil yang sangat sederhana di tengah – tengah hiruk pikuknya kehidupan kota. Ayahnya sudah enam bulan yang lalu meninggal. Murni dirawat oleh ibunya seorang diri yang pekerjaan sehari – harinya adalah sebagai pedagang sayur keliling. Dengan kepandaianya, Murni mendapat beasiswa dari pemerintah dan dapat bersekolah di sekolah yang bagus di tengah – tengah kota sesuai keinginannya.
“ Hai teman – teman, lihatlah teman kita yang satu ini ! Kasihan sekali ya, perhatikan tasnya ! Sudah jelek, kumal, penuh jahitan pula. Ih, memalukan, “ ucap seorang anak perempuan yang merupakan salah satu teman sekelas Murni, Tasya namanya. “ Iya, kamu benar Tasya. Aku malu punya teman kayak dia, “ sahut temannya yang lain. “ Ha ha ha ha ! “ tawa teman – teman sekelas Murni yang tidak menyukainya karena kemiskinan Murni. Sementara Murni hanya tertunduk menuju ke bangkunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI PETANI

  PETANI Oleh : Umi Harida Petani…….. Tatkala sang surya mengintip di balik awan di ufuk timur Engkau bangkit dari tidurmu yang...